1. Setting BIND (/etc/bind/named.conf.local)
$sudo nano /etc/bind/named.conf.local
Tambahkan zona baru untuk domain baru. Dalam contoh ini domain baru yang
ditambahkan adalah jarkom1.com sedangkan domain lama adalah jarkom.com.
Perhatikan kembali modul DNS Server
# zone domain jarkom.com
zone “jarkom.com” {
type master;
file “/etc/bind/zones/jarkom.com.db”;
};
#zona domain jarkom1.com
zone “jarkom1.com” {
type master;
file “/etc/bind/zones/jarkom1.com.db”;
};
# DNS reverse
zone “9.17.10.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/zones/jarkom-rev.db“;
};
lalu simpan dan keluar, dengan cara ctrl+o dan ctrl+x. Perlu diingat bahwa
setiap domain baru yang akan dibuat, harus didefinisikan zona dan zona
DNS reversenya terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan untuk memastikan mail server kita yang menggunakan IP
bisa dianggap eligible, dan Reverse DNS Zone merupakan salah satu
syaratnya.
2. Definisikan kembali zona domain yang baru dibuat dalam hal
ini jarkom1.com
$sudo nano /etc/bind/zones/jarkom1.com.db
$TTL 3D
@ IN SOA ns.jarkom.com. admin.jarkom.com. (
2007062001
28800
3600
604800
38400
);
jarkom1.com
IN
NS ns.jarkom.com.
@
IN
A
10.17.0.193
(IP komputer kita)
www
IN A
10.17.0.193 (IP komputer kita)
TXT
”Network Gateway”
lau simpan dan keluar dengan cara yang sama seperti diatas ya. ctrl+o dan
ctrl+x.
3. Restart Bind
4. Lakukan ping dan dig terhadap domain yang baru contoh jarkom.com, jarkom1.com atau jarkom2.com
tetapi dalam praktikum ini kita membuat domain baru dengan nama jarkom1.com dan jarkom2.com
perintah dig yang dilakukan untuk jarkom.com
kelompok6@kelompok6:~$ dig
jarkom.com
; < <> > DIG 9.6.1-P1 < <> > jarkom.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14635
;; flags: qr aa rd ra: QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
; < <> > DIG 9.6.1-P1 < <> > jarkom.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14635
;; flags: qr aa rd ra: QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
;; QUESTION SECTION:
;jarkom.com. IN A
;jarkom.com. IN A
;; ANSWER SECTION:
jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
;; AUTHORITY SECTION:
jarkom.com. 259200 IN A ns.jarkom.com
jarkom.com. 259200 IN A ns.jarkom.com
;; ADDITIONAL SECTION:
ns.jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
ns.jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
;; Query time: 16 msec
;; SERVER: 10.17.0.193#53(10.17.0.193)
;; WHEN : Thu Nov 8 07:41:17 2012
;; msg size rcvd: 77
;; SERVER: 10.17.0.193#53(10.17.0.193)
;; WHEN : Thu Nov 8 07:41:17 2012
;; msg size rcvd: 77
kelompok6@ kelompok6 :~$ dig
jarkom8.com
; < <> > DIG 9.6.1-P1 < <> > jarkom8.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14635
;; flags: qr aa rd ra: QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
; < <> > DIG 9.6.1-P1 < <> > jarkom8.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14635
;; flags: qr aa rd ra: QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
;; QUESTION SECTION:
;jarkom.com. IN A
;jarkom.com. IN A
;; ANSWER SECTION:
jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
;; AUTHORITY SECTION:
jarkom.com. 259200 IN A ns.jarkom.com
jarkom.com. 259200 IN A ns.jarkom.com
;; ADDITIONAL SECTION:
ns.jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
ns.jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
;; Query time: 32 msec
;; SERVER: 10.17.0.193#53(10.17.0.193)
;; WHEN : Thu Nov 8 07:41:17 2012
;; msg size rcvd: 77
;; SERVER: 10.17.0.193#53(10.17.0.193)
;; WHEN : Thu Nov 8 07:41:17 2012
;; msg size rcvd: 77
kelompok6@ kelompok6 :~$ dig
jarkom9.com
; < <> > DIG 9.6.1-P1 < <> > jarkom9.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14635
;; flags: qr aa rd ra: QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
; < <> > DIG 9.6.1-P1 < <> > jarkom9.com
;; global options: +cmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14635
;; flags: qr aa rd ra: QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 1
;; QUESTION SECTION:
;jarkom.com. IN A
;jarkom.com. IN A
;; ANSWER SECTION:
jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
;; AUTHORITY SECTION:
jarkom.com. 259200 IN A ns.jarkom.com
jarkom.com. 259200 IN A ns.jarkom.com
;; ADDITIONAL SECTION:
ns.jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
ns.jarkom.com. 259200 IN A 10.17.0.193
;; Query time: 16 msec
;; SERVER: 10.17.0.193#53(10.17.0.193)
;; WHEN : Thu Nov 8 07:41:17 2012
;; msg size rcvd: 77
;; SERVER: 10.17.0.193#53(10.17.0.193)
;; WHEN : Thu Nov 8 07:41:17 2012
;; msg size rcvd: 77
DIG (Domain Information Groper) adalah sebuah perangkat lunak berbasis open
source yang digunakan untuk menginterogasi suatu server DNS (Domain name
system) yang ada.
dari hasil praktikum yang didapat pun terlihat bahwa perintah dig digunakan
untuk melihat NS (Name Server) yang mengelola situs atau domain yang telah kita
buat.
5. Lakukan langkah yang sama untuk beberapa domain baru yang lain
6. Lakukan browsing ke domain-domain tersebut. Perhatikan bahwa semua domain
akan menampilkan hasil yang sama. Agar setiap domain menampilkan tampilan
sesuai dengan website masing-masing maka perlu dilakukan setting virtualhost
pada apache yang terinstall.
7. Contoh terdapat 4 domain (jarkom.com, jarkom1.com, jarkom.net dan jarkom2.com).
Maka harus ada 4 direktori yang akan menjadi tempat file-file website
masing-masing.
misal:
jarkom.com terletak pada direktori /var/www
jarkom1.com terletak pada direktori /var/www/jarkom1
jarkom.net terletak pada direktori /var/www/jarkomnet
jarkom2.com terletak pada direktori /var/www/jarkom2
Kemudian
buat file index.html dengan isi yang berbeda pada masing-masing direktori
pada direktori jarkom : $sudo
nano /var/www/jarkom/index.html
$sudo nano /var/www/jarkom9/index.html
<html>
<head>
<title>KELOMPOK 6</title>
</head>
<body>
<p>M Rifky Emeraldi</p>
</body>
</html>
<head>
<title>KELOMPOK 6</title>
</head>
<body>
<p>M Rifky Emeraldi</p>
</body>
</html>
8. Pembuatan direktori masing-masing domain :
$cd /var/www
$sudo mkdir jarkom jarkom1 jarkom2
$ls -l
$sudo chmod 755 jarkom jarkom1 jarkom2
9. Konfigurasi apache2.conf
$sudo nano /etc/apache2/apache2.conf
Isikan pada baris terakhir
ServerName 127.0.0.1
NameVirtualHost *:80
10. Buat file berikut dengan nama domain masing-masing pada direktori
/etc/apache2/sites-available
$cd /etc/apache2/sites-available
$sudo nano jarkom1.com
Isikan
<VirtualHost *:80>
ServerName
jarkom.com
ServerAlias
www.jarkom.com
DocumentRoot
/var/www/jarkom #Sesuai direktori yang telah kita tentukan
ErrorLog
/var/log/apache2/jarkom-error.log
CustomLog
/var/log/apache2/jarkom-access.log combined
</VirtualHost>
Save dan Keluar dari teks editor. Lakukan langkah yang sama untuk domain
lainnya (jarkom1.com dan jarkom2.com)
11. Disable VirtualHost default dan enable domain yang baru
$sudo a2dissite default
$sudo a2ensite jarkom.com
$sudo a2ensite jarkom1.com
$sudo a2ensite jarkom2.com
12. Reload apache
$sudo /etc/init.d/apache2 reload
13. Lakukan browsing menggunakan lynx ke masing-masing
domain atau gunakan komputer/laptop lain. Perintah lynx ini digunakan untuk
memanggil halaman yang telah kita buat dalam bentuk file dengan format .html
dalam index.html pada direktori jarkom
lynx /var/www/jarkom/index.html
KELOMPOK 6
M Rifky Emeraldi
index.html pada direktori jarkom1
lynx /var/www/jarkom1/index.html
KESIMPULAN
· BIND digunakan untuk mengkonfigurasi DNS pada Multi Domain
· Apache digunakan untuk mengkonfigurasi Virtual Host pada WEB Server
· Pemanggilan
file dengan format .html merupakan hasil kombinasi konfigurasi DNS Server dan
WEB Server. Mengapa ? karena VirtualHost merupakan salah satu fasilitas
yang didukung oleh Apache. Fungsi dari Virtualhost itu sendiri adalah untuk
membuat multiple host dalam satu mesin. Nah, pendefinisian dari multiple host
ini dilakukan dengan membuat konfigurasi berbagai macam domain dalam BIND.